Tumbuhan Carnivora

10 Tanaman Karnivora Paling Indah

Kalau di Indonesia kita mengenal tanaman Bunga Bangkai, maka di dunia ini terdapat banyak jenis tanaman yang memiliki kemampuan khusus untuk menangkap binatang yang terperangkap diatas daun atau bunganya yang indah. Pada umumnya tanaman karnivora ini memakan serangga, namun ada juga yang bisa menangkap hewan yang lebih besar. Dikatakan paling indah karena selain kemampuannya tersebut, wujud fisik tanaman ini jauh dari kata yang menyeramkan. Bahkan warna dan bentuknya menggoda mata untuk memandang lebih dekat. Tapi ingat bahwa tanaman-tanaman karnivora tersebut memiliki zat yang berbahaya


Berikut adalah 10 tanaman karnivora paling indah



1. Dionaea muscipula


Dionaea muscipula, atau yang lebih dikenal sebagai penangkap lalat Venus, mungkin adalah tanaman karnivora yang paling terkenal dengan makanan utama berupa serangga dan araknida. Penangkap lalat Venus adalah tanaman kecil yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari batang bawah tanah yang pendek. Helai daun dibagi menjadi dua wilayah: wilayah datar, panjang, berbentuk hati, dan mampu berfotosintesis, dan juga sepasang lobus terminal, berengsel di pelepah, membentuk perangkap yang sebenarnya merupakan daun sejati. Permukaan bagian dalam lobus ini berisi pigmen merah dan tepiannya mengeluarkan lendir.

Lobus ini dapat bergerak dengan sangat cepat untuk menutup saat rambut sensorik khusus di dalamnya dirangsang. Tanaman ini sangat maju sehingga bisa membedakan antara stimulus hidup dan stimulus tidak hidup. Lobus menutup dalam waktu hanya sekitar 0,1 detik. Mereka dibatasi oleh tonjolan atau silia kaku seperti duri, yang saling bertautan dan mencegah mangsa berukuran besar melarikan diri. Setelah mangsanya tidak dapat melarikan diri, menyebabkan permukaan dalam lobus terus menerus dirangsang, sehingga tepi lobus akan tumbuh untuk menyatu, menyegel perangkap dan menciptakan "perut" tertutup di mana pencernaan dan penyerapan dapat terjadi.


2. Aldrovanda vesiculosa


Aldrovanda vesiculosa, yang juga dikenal sebagai tanaman kincir air, adalah tanaman air tanpa akar. Tanaman ini biasanya memakan vertebrata air kecil, menggunakan mekanisme yang disebut perangkap kancing. Tanaman ini sebagian besar terdiri dari batang mengambang, mencapai 6-11cm panjangnya. Perangkap melekat pada petioles, yang berisi udara, dan membantu tanaman ini mengapung di air. Tanaman ini dapat tumbuh dengan sangat cepat dan bisa mencapai 4-9 mm per hari, dalam beberapa kasus bahkan menghasilkan ulir baru setiap hari. Ketika tanaman tumbuh ke satu ujung, ujung lainnya akan mati.


Perangkap pada dasarnya terdiri dari dua lobus yang melipat untuk membuat perangkap kancing. Bukaan ke arah luar dari titik perangkap, dan ditutupi oleh lapisan rambut pemicu yang halus, yang akan menyebabkan perangkap untuk menutup setiap mangsa datang. Perangkap tertutup hanya dalam 10 milidetik, sehingga tanaman ini menjadi salah satu tanaman dengan gerakan paling cepat.



3. Byblis


Byblis, atau tanaman pelangi, adalah genus kecil tanaman karnivora asli Australia. Nama tanaman pelangi berasal dari penampilan menarik musilago mereka yang ditutupi daun jika dilihat di bawah sinar matahari. Daun tanaman ini memiliki penampang bulat, dan mereka cenderung sangat memanjang dan meruncing di ujungnya. Permukaan daun benar-benar tertutup rambut kelenjar yang melepaskan zat mucilaginous yang lengket, yang pada gilirannya memerangkap serangga kecil pada daun atau tentakelnya.


4. Drosera


Drosera merupakan salah satu marga terbesar dari tanaman karnivora, dengan sedikitnya 194 spesies. Drosera dapat ditemukan tersebar luas di setiap benua kecuali Antartika. Drosera, (tergantung pada spesies) dapat merunduk atau tegak, dengan tinggi mulai dari 1 cm sampai 1 m dan dapat hidup sampai 50 tahun.


Drosera ditandai oleh kelenjar tentakel yang dapat bergerak, ditutupi dengan cairan lengket yang manis. Ketika serangga mendarat pada tentakel lengket tersebut, tanaman ini dapat menggerakkan lebih banyak tentakel ke arah serangga untuk menjebaknya. Setelah terperangkap, kelenjar sessile kecil akan mencerna serangga dan menyerap nutrisi yang kemudian dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan.


5. Pinguicula



Pinguicula adalah sekelompok tanaman karnivora yang menggunakan kelenjar daun yang lengket untuk memikat, menjebak dan mencerna serangga. Ada sekitar 80 spesies yang dapat ditemukan di seluruh Amerika Utara dan Selatan, Eropa dan Asia. Daun Pinguicula sangat berair dan biasanya berwarna hijau cerah atau merah muda. Ada dua jenis sel khusus yang dapat ditemukan di sisi atas daun Pinguicula. Salah satunya dikenal sebagai kelenjar penduncular, dan terdiri dari sel-sel sekretorik yang terletak di atas sel batang tunggal.


Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilaginous yang membentuk tetesan di permukaan daun, dan bertindak sebagai "lem" untuk menjebak lalat. Sel lainnya yang disebut kelenjar sessile terdapat pada permukaan daun dan memproduksi enzim seperti amilase, protease dan esterase, yang membantu dalam proses mencerna. Terdapat beberapa spesies Pinguicula yang berdaun karnivora sepanjang tahun, selain itu, banyak juga jenis Pinguicula yang tidak memiliki daun karnivora pada musim dingin, namun, ketika musim panas tiba, daun karnivora akan tumbuh.


6. Utricularia


Utricularia adalah genus tanaman karnivora yang terdiri dari sekitar 220 spesies. Mereka biasa dijumpai di air tawar dan tanah lembab sebagai spesies darat atau air, dan dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Mereka adalah satu-satunya tanaman karnivora yang menggunakan "perangkap kandung kemih". Sebagian besar spesies ini memiliki perangkap yang sangat kecil, di mana mereka hanya dapat menangkap mangsa yang berukuran mikro, seperti protozoa. Perangkap dapat berukuran dari 0.2mm sampai 1.2cm yang dapat menjebak mangsa yang lebih besar seperti kutu air dan bahkan berudu kecil.


Perangkap memiliki rambut-rambut pemicu kecil yang menempel pada pintu jebakan. Perangkap kandung kemih, ketika dipasang, berada di bawah tekanan negatif dalam hubungan dengan sekitarnya. Ketika rambut pemicu jatuh, pintu perangkap akan terbuka, menghisap serangga dan air di sekitarnya, dan menutup pintu lagi, semua terjadi hanya dalam hitungan sepersekian detik.


7. Darlingtonia californica



Darlingtonia californica, yang biasa juga disebut dengan Lilly Cobra, adalah satu-satunya anggota genus darlingtonia, dan merupakan tanaman asli California Utara dan Oregon. Mereka tumbuh di rawa dan sangat jarang dijumpai. Daun dari Lily Cobra berbentuk bulat dan membentuk rongga, dengan bukaan yang terletak di bawah struktur seperti balon dan dua daun runcing yang tergantung di ujung seperti taring.
Tidak seperti tanaman karnivora lainnya, Lilly Cobra menggunakan "perangkap lobster". Setelah masuk, serangga akan kebingungan dengan bintik cahaya besar yang bersinar melalui tanaman. Ketika mereka mendarat, ada ribuan rambut halus yang menuju organ pencernaan, mereka tidak akan bisa berbalik atau bergerak mundur untuk melarikan diri.

8. Genlisea


Genlisea, lebih dikenal sebagai tanaman pembuka botol, terdiri dari 21 spesies dan umumnya tumbuh di lingkungan basah dan semi perairan, dan tersebar di seluruh Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Genlisea adalah tumbuhan kecil dengan bunga berwarna kuning yang menggunakan perangkap lobster (perangkap yang mudah untuk masuk tetapi tidak mungkin untuk keluar, seperti dengan menggunakan bulu-bulu kecil yang tumbuh menuju pintu masuk).

Tanaman ini memiliki dua jenis daun yang berbeda, daun fotosintesis di atas tanah, dan daun bawah tanah khusus untuk menarik, menjebak dan mencerna organisme mikro, seperti protozoa. Daun bawah tanah ini juga melakukan tugas sebagai akar, seperti menyerap air karena tanaman ini tidak memiliki akar. Daun bawah tanah ini membentuk sebuah tabung berongga di bawah tanah, tabung ini memiliki bentuk seperti pembuka botol, dan dengan bantuan aliran air yang konstan, mikroba kecil dapat masuk ke dalam tabung, tetapi tidak dapat keluar lagi. Ketika mereka mencapai bagian tertentu dari tabung, mereka akan dicerna dan diserap.


9. Nepenthes



Nepenthes merupakan tumbuhan tropis dengan bentuk mirip kendi yang juga sering dijuluki dengan "cangkir monyet". Ada sekitar 130 spesies yang tersebar luas, dan dapat ditemukan di China, Malaysia, Indonesia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia dan India. Julukan "cangkir monyet" berasal dari fakta bahwa monyet sering meminum air hujan yang terjebak dalam tanaman ini. Sebagian besar spesies Nepenthes adalah tanaman merambat yang dapat mencapai tinggi 10 sampai 15m, dengan sistem akar dangkal.


Dari batang anda akan sering melihat daun seperti pedang, dengan sulur yang menonjol dari ujung daun. Pada akhir sulur itu, terdapat bentuk seperti sebuah bola kecil, yang kemudian mengembang dan membentuk cangkir. Perangkap ini berisi cairan, yang dihasilkan oleh tanaman, yang digunakan untuk menenggelamkan dan mencerna serangga. Bagian bawah cangkir tanaman ini mengandung kelenjar yang menyerap dan mendistribusikan nutrisi. Sebagian besar tanaman kecil dan cenderung untuk menjebak serangga saja, tetapi beberapa spesies yang lebih besar, seperti Nepenthes rafflesiana dan Nepenthes rajah, dapat menangkap mamalia kecil seperti tikus.



10. Sarracenia



Sarracenia adalah Genus tanaman karnivora yang berasal dari daerah pesisir timur Amerika, Texas, Great Lakes dan tenggara Kanada. Daun tanaman telah berevolusi menjadi berbentuk corong, dengan struktur seperti tudung yang tumbuh di atas "mulut" tanaman ini untuk mencegah air hujan mengencerkan cairan pencernaannya. Serangga tertarik dengan warna, bau dan sekresi seperti nektar di bibir mulut tanaman ini. Daunnya yang licin dan daya tarik nektarnya menyebabkan serangga terjatuh di dalam dimana mereka akan mati dan dicerna oleh enzim protease dan enzim pencernaan lainnya.

0. 


Tumbuhan itu disebut "Tumbuhan Pengumpan." Tapi, tumbuhan itu tidak satu spesies dengan tumbuhan pemakan serangga, Drosera Indica.
Tumbuhan sundew dan tumbuhan pengumpan sama-sama tumbuhan karnivora dan juga pemakan serangga, tapi mereka tetap berbeda. Tumbuhan Pengumpan memiliki bunga besar yang menyerupai mangkuk. Permukaan bunga itu licin sehingga bisa menyebabkan mangsa jatuh ke dalamnya, lalu dilahap.
Sedangkan Sundew memiliki tentakel yang nampak seperti duri yang diselimuti embun. Tentunya itu bukanlah embun. Tapi lendir yang bisa menjebak serangga yang mati akibat keletihan, dehidrasi, kelaparan, sulit bernafas karena dilahap oleh enzim yang terkandung di dalam lendir.

Tumbuhan Pengumpan ditemukan oleh seorang profesor di bidang klasifikasi tanaman di Aichi University, Mikio Watanabe. Ia masuk dalam daftar anggota tim ilmu pengetahuan alam di Aichi University.The Japan Times mengatakan bahwa Watanabe melakukan analisis genetik-tidak disebutkan jenisnya-dan menemukan bahwa tumbuhan pengumpan tidak satu spesies dengan sundew.


0.1 Anda bisa melihat aneka hewan dan tumbuhan di Taman Nasional Gunung Leuser. Salah satu yang bisa dilihat adalah orangutan Sumatera ( Pongo abelii ).

www.belantaraindonesia.org

Selain hewan, ternyata Taman Nasional Gunung Leuser juga menyimpan tanaman pemakan daging alias karnivora. Dari situs resmi Taman Nasional Gunung Leuser, tumbuhan tersebut adalah Kantong Semar ( Nepenthes sp. )

Kantong Semar ( Nepenthes sp. ) adalah satu dari enam kelompok tumbuhan pemakan daging ( karnivora ) yang masuk ke dalam familia Nepenthaceae yang tumbuh di Indonesia dan beberapa negara lain.

Kantong Semar bukan bunga, bukan pula buah melainkan daun yang mengalami mutasi. Tumbuhan ini umumnya hidup di tanah tandus, meskipun beberapa jenis juga hidup di tanah subur, bahkan ada juga yang hidup di tanah yang mengandung belerang.

Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 6 jenis kantong semar. Keenam jenis tersebut yaituNepenthes ampullaria, N. tobaica, N. densiflora, N. gymnamphora, N. gracillima dan Nepenthes sp.

Yang paling sering dijumpai adalah Nepenthes ampullaria. Kantung semar jenis ini terdapat di rawa - rawa di bawah ketinggian 100 meter di atas permukaan laut.



1. A Bladderworts (Utricularia dan Polypompholyx),
Terkait dengan butterworts, mewakili genus terbesar tanaman karnivora (lebih dari 200 jenis), bahkan lebih luas daripada sundews.
1. B Waterweel plant (Aldrovanda)
adalah berkaitan dengan sundews. Satu-satunya spesies, ditemukan di Eropa, Asia, Afrika dan Australia, tinggal di dalam air. Perangkap diatur di sekitar pertengahan, batang mengambang bebas. Perangkap terdiri dari dua lobus yang flip bersama untuk membentuk sebuah snap-trap seperti buku yang terbuka. Perangkap ini, yang memutar sehingga titik bukaan perangkap luar, dibatasi di dalam oleh lapisan yang bagus memicu rambut, menjentikkan tutup sebagai tanggapan terhadap kontak dengan invertebrata air dan perangkap mereka.
1.C Mocassin plant or Western Australian pitcher plant (Cephalotus)
Tumbuh di barat daya Australia. Tanaman ini juga memiliki Pitcher, tapi lebih pendek, dengan mulut yang lebih luas, dan ditempatkan lebih berkumpul.
2.A Portuguese sundew (Drosophyllaceae lusitanicum)
Merupakan tanaman asli Portugal, Spanyol dan Maroko, dan merupakan salah satu dari beberapa tanaman karnivora tumbuh di tempat kering, tanah alkalin. Tanaman ini memiliki aroma yang berbeda, yang menarik mangsa serangga di atas. Serangga yang tertangkap oleh lendir yang dikeluarkan oleh kelenjar yang terdapat pada daun

2. D Pitcher Plants (Nepenthes)

Memiliki perangkap yang paling spektakuler, bahkan jika di antara yang paling canggih fungsional. Tanaman ini tumbuh dari Madagaskar dan Asia tenggara ke timur laut Australia.

Sundews (Drosera)


Mewakili oleh lebih dari 170 spesies. Ini adalah di antara yang paling luas tanaman karnivora, ditemukan di seluruh dunia, di semua benua (kecuali Antartika) dan bahkan di Selandia Baru.


 Raflesia Arnoldi


Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.

Flypaper Plant (Pinguicula gigantea)

Panggil mereka oportunis, juga dikenal sebagai tanaman terbang kertas akan menangkap apa pun yang mendarat di daun mereka dan mulai mencernanya. Permukaan atas ditutupi oleh enzim pencernaan untuk membuat korban lengket, sebagai perangkap nyamuk dan serangga, tetapi juga dapat menyerap nutrisi dari serbuk sari.




Dead Horse Arum Lily (Helicodiceros muscivorus)

H. muscivorus adalah bunga raksasa berbentuk bantalan bau yang berbeda dari daging, dimaksudkan untuk menarik lalat agar tertangkap dalam rongga,




Pelican Flower (Aristolochia grandiflora)

Tanaman ini sangat menarik, tapi jangan terlalu dekat, atau Anda tidak akan mendapatkan bau bangkai tikus keluar dari hidung Anda selama berjam-jam. Tidak seperti tanaman karnivora Nepenthes attenboroughii, mereka hanya menggunakan bau busuk untuk menarik penyerbuk.


1 comment:

  1. tanamannya unik2 ya gan tapi sayang tanaman itu memerlukan makanan seperti hewan2 hidup ..

    ReplyDelete

Created By Sora Templates