Jamur Seharga Lamborgini dan Jenis nya

Jamur langka memiliki Rasa Luar Biasa dan harga selangit






Truffle dikenal sebagai jamur langka yang dijual dengan harga selangit. Minggu kemarin, perusahaan Sabatino Truffles memamerkan jamur truffle terbesar di dunia, yang berhasil memecahkan rekor dunia. 



Ditemukan di bagian tengah Italia, truffle putih ini memiliki berat 1,890 kg - hampir dua kali lebih berat dari rekor sebelumnya, menurut siaran pers setempat.



Truffle putih sendiri merupakan jenis truffle yang paling dicari, dan menjadi salah satu makanan paling langka dan paling mahal di dunia. Sebagaimana dilansir CBS, hanya beberapa serutan dari jamur ini saja bisa membuat Anda merogoh kocek hingga jutaan rupiah.



Seorang pembeli dari Makau, China, bahkan telah menawarkan harga 1 juta (sekitar Rp 12,3 miliar) untuk bisa membawa pulang jamur raksasa ini. Bahkan jika dibandingkan dengan mobil Lamborghini Aventador yang diterima oleh Raffi Ahmad sebagai kado pernikahan (Rp 12,2 Milyar), harga jamur ini masih lebih mahal. Tetapi sayangnya, pihak perusahaan baru akan melelangnya secara resmi di New York City pekan ini.

"Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan tawaran tertinggi, sehingga kami dapat menyumbangkan semua hasilnya untuk amal," kata Jane Walsh dari Sabatino Truffles kepada Business Insider.


Karena truffle putih hanya tumbuh selama beberapa bulan dalam setahun, harga jamur ini bisa tiga kali lebih mahal daripada truffle hitam. Jamur ini bisa ditemukan di hutan-hutan di seluruh Italia dengan menggunakan anjing atau babi yang telah dilatih khusus untuk mengendus bau truffle. Perburuan itu biasanya akan dilakukan selama bulan Oktober, November, dan Desember.


Banyak jenis. Selain white truffle, ada truffle jenis lain, yaitu black trufflechinese truffle dan summer (burgundy) truffle. Meskipun harga ketiga truffle ini juga terbilang mahal, namun nilainya belum dapat menandingi white truffle. Tapi ketiganya juga memiliki kekhasan tersendiri.


Black truffle

yang dijuluki black diamond, banyak ditemukan di Prancis. Salah satu kelebihan black truffle yang membuatnya juga banyak diburu adalah karena memiliki kandungan afrodisiak yang tinggi. Black truffle bernilai sedikit lebih murah dari white truffle. Untuk 1 kg berkisar Rp 16 juta.










Chinese truffle

sebenarnya masih satu keluarga dengan black truffle. Hanya, seperti namanya, jenis ini ditemukan tumbuh di Cina dan dapat dipanen pada musim dingin. harganya tergolong murah di banding jamur jenis Jamur Truffle di atasnya yaitu kisaran 4 juta/ Kg.







Summer truffle

biasanya tumbuh di Eropa dan matang pada musim panas. Dan, masih satu keluarga dengannya adalah burgundy truffle yang matang pada musim dingin.
kisaran harga Pariatif dari 8 - 10 Juta/Kg





Jenis Burung Cucak Asli indonesia

Cucak gunung 

adalah nama sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Burung ini juga dikenal dengan nama lain: cica-rante. Nama ilmiahnya adalah Pycnonotus bimaculatus (Horsfield, 1821). Sementara dalam bahasa Inggris disebut Orange-spotted Bulbul, merujuk pada bintik jingga di kepalanya

Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.
Punggung berwarna hitam kelabu atau kecoklatan, tersaput hijau zaitun. Dagu, tenggorokan dan dada hitam kecoklatan, dada bagian bawah dan perut keputihan suram, atau berbercak kehitaman. Kepala dengan satu atau dua bintik jingga kekuningan di depan mata, danpenutup pantat berwarna kuning. Ras Jawa Barat memiliki tutup telinga berwarna kuning.
Iris coklat gelap, paruh dan kaki hitam.
Sendirian atau dalam kelompok, burung ini menyukai pinggir hutan dan tempat-tempat terbuka di hutan, juga pada vegetasi pada tepiansungai di hutan. Memburu serangga dan mencari aneka buah-buahan untuk makanannya.
Menyebar terbatas (endemik) di SumatraJawa dan Bali, cucak gunung umum ditemukan di wilayah pegunungan antara 800-3.000 m dpl, hingga ke zona cantigi gunung (Vaccinium) di dekat puncak. Burung ini nampaknya menggantikan cucak kutilang (P. aurigaster) danmerbah cerukcuk (P. goiavier) di daerah pegunungan.
Bersuara keras dan kasar, ciulk-ciulk-ciulk ! atau cak-cak-cuh.. ciliuliuliu....
Sarang berbentuk cawan terbuat dari batang, potongan daun dan akar, diletakkan pada semak-semak dekat tanah. Telur dua atau tiga butir, kemerah jambuan berbintik-bintik.

Berkas:Pyc bima tenggerensis.jpg


Cucak kuning (Pycnonotus melanicterus

adalah nama sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Burung ini juga dikenal umum sebagai kutilang emaspecampeor (Sd.) atau tempuruk kunyit (Mly.). Nama ilmiahnya adalah Pycnonotus melanicterus (Gmelin, 1789). Sementara dalam bahasa Inggris disebut Black-crested Bulbul, merujuk pada jambulnya yang hitam. Cucak kuning diketahui mengalami penurunan spesies.[1]
Cucak kuning adalah jenis cucak-cucakan yang memiliki kepala hitam dan merah pada tenggorokan -kecuali subspesies yang terdapat diKalimantanP.m. montis yang berwarna kuning. Kicauannya nyaring, ribut, indah, "hii-tii-hii-tii-wiit" dengan nada terakhir turun, dan "tee-tee-wheet-wheet", "whit-wheet-wit" dan campuran kombinasi antara kedua bunyi tersebut. Bisa juga berbunyi "whee-whee, whee-whee" dengan nada yang naik-turun. Memiliki perbedaan dengan cucak kuricangbulu yang lebih panjang, perutnya yang berwarna kuning danmatanya berwarna putih. Sedangkan, warna bulu cucak kuricang kuning zaitun dan lebih sedikit. Tersebar luas di IndiaCina, hinggaIndonesia. Ditemui dari 0-500 mdpl. Ditemukan di hutan hujan, perbukitan dan dataran rendah. Memakan tetumbuhan, serangga, dan berkumpul dalam kelompok kecil. Apabila marah, cucak kuning akan menegakkan jambul. Telur berjumlah 2, dilekatkan di sarang laba-laba, diletakkan di ujung percabangan. Berkembang biak pada bulan Agustus. Sering dijadikan untuk memasterkan burung murai batu. DiLampung, biodiversitas spesies ini terganggu karena adanya perkebunan kopi ilegal.

Berkas:Pyc melan 060617 2020082 jbti ed resize.jpg


Cucak kuricang (Pycnonotus atriceps)

 adalah anggota familia merbah, cucak, dan sejenisnya pada ordo passeriformes. Ia ditemukan pada hutan-hutan Asia Tenggara. Utamanya, bulunya kuning zaitun dengan kepala biru-hitam mengkilap.

Ukuran badannya sedang (17 cm),[2] ia merupakan anggota dengan ukuran tubuh terkecil di antara jenis kutilang lain. Walaupun demikian, cucak kuricang mempunyai bulu yang penuh warna.[3] Walau demikian, bulu cucak kuricang kekurangan karotenoid yang menyebabkan warnanya kurang terang.[4]
Berwarna kekuningan dengan kepala hitam berkilau dan tenggorokan hitam. Tubuh bagian atas zaitun-kekuningan, sayap kehitaman, ekor juga kehitaman namun terdapat warna kekuningan yang mencolok pada ujung-ujungnya. Tubuh bagian bawah kuning-kehijauan. Iris berwarna biru-pucat, paruhnya hitam, dan kakinya coklat.[2][5]
Namun, perbedaannya dengan cucak kuning pada bulunya, cucak kuricang mempunyai bulu lebih sedikit daripada cucak kuning dan berwarna kuning zaitun. Sedangkan, cucak kuning selain punya bulu yang lebih banyak daripada cucak kuricang, matanya berwarna putih sedangkan perutnya berwarna kuning terang.[6]
Suaranya amat baik, walaupun tidak sebesar suara kutilang biasa, atau crocok dan cucak jenggot. Suaranya hanyalah siulan kecil dan terdengar tajam,[7] yakni "cip” yang ramai tajam. Kicauan khas yang terdiri dari sederet “ciip” dan “ciik” serta variasinya.

Berkas:Pycnonotus atriceps-20031005B.jpg


Cucak rawa adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae.

 Burung ini juga dikenal umum sebagai cucakrawa (dalambahasa Jawa dilafazkan sebagai [cucaʔ rɔwɔ]), cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebutStraw-headed Bulbul, mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat. Nama ilmiahnya adalah Pycnonotus zeylanicus(Gmelin, 1789).

Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 cm.
Mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat; setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan pantat kuning.
Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap.
Seperti namanya, cucak rawa biasa ditemukan di paya-paya dan rawa-rawa di sekitar sungai, atau di tepi hutan. Sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya yang khas.
Suara lebih berat dan lebih keras dari umumnya cucak dan merbah. Siulan jernih, jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut-sahutan.
Di alam, burung ini memangsa aneka seranggasiput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-jenis beringinMenyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat sampai ketinggian 800 m dpl., namun kini dianggap punah karena perburuan.

Berkas:Straw Headed Bulbul.jpg

Cucak timorPhilemon buceroides,
 adalah burung dalam keluarga Meliphagidae. Burung ini juga dikenal sebagai koak kao di daerahNusa Tenggara Barat (NTB).
Burung ini pada habitatnya ditemukan di Australia dan IndonesiaHabitat asli burung ini adalah daerah kering hutan subtropis hingga tropis, hutan lembap dataran rendah, dan daerah hutan bakau. Salah satu daerah konservasi cucak Timor ini adalah di taman buru Pulau Moyo, NTB.
Umumnya burung ini memakan buah-buahan dan biji-bijian, namun selain itu kadang-kadang burung ini juga memangsa serangga, ikan kecil, dan katak.
Burung ini menjadi maskot Kota Mataram sehingga dalam lambangnya terdapat gambar cucak timor.


Berkas:Helmeted friarbird cairns09.JPG

Cucak Kutilang atau Kutilang

 adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris burung ini disebutSooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga (Gr.aurum emas, gaster perut).


Berkas:Pycnonotus aurigaster.JPG





Jenis Cendrawasih, Burung Surga dari Papua

Cenderawasih belah rotan (Cicinnurus magnificus

adalah burung dalam familia Paradisaeidae yang termasuk dalam burung pengicau.[2] IUCN mengkategorikan spesies ini sebagai risiko rendah.[3]
Cenderawasih belah rotan terbagi atas 3 subspesies:[2]
  • Cicinnurus magnificus magnificus - dapat ditemukan di Papua Barat dan Salawati
  • Cicinnurus magnificus chrysopterus - dapat ditemukan di Papua Barat dan Pulau Yapen
  • Cicinnurus magnificus hunsteini - dapat ditemukan di Papua Nugini bagian timu


Cendrawasih botak atau dalam nama ilmiahnya Cicinnurus respublica 

adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 21cm long, dari marga Cicinnurus. Burung jantan dewasa memiliki bulu berwarna merah dan hitam dengan tengkuk berwarna kuning, mulut hijau terang, kaki berwarna biru dan dua bulu ekor ungu melingkar. Kulit kepalanya berwarna biru muda terang dengan pola salib ganda hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kulit kepala biru muda.
Endemik Indonesia, Cendrawasih botak hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Pakan burung Cendrawasih Botak terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga kecil.
Penamaan ilmiah spesies ini diberikan oleh keponakan Kaisar Napoleon Bonaparte yang bernama Charles Lucien Bonaparte dan sempat menimbulkan kontroversi. Bonaparte, seorang pengikut aliran republik, mendeskripsikan burung Cendrawasih Botak dari spesimen yang di beli oleh seorang ahli biologi Inggris bernama Edward Wilson beberapa bulan sebelum John Cassin, yang akan menamakan burung ini untuk menghormati Edward Wilson. Tigabelas tahun kemudian, ahli hewan Jerman yang bernama Heinrich Agathon Bernstein menemukan habitat Cendrawasih Botak di pulau Waigeo.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Botak dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITESAppendix II.
Berkas:Wilson's Bird of Paradise.jpg


Penghisap-madu Elok

 adalah sejenis burung penghisap madu khas daerah PapuaIndonesia. Spesies ini ditemukan di daerah ketinggian pegunungan Jayawijaya pada ketinggian 2.700 sampai 4.000 meter. Spesies ini mirip gagak dengan gelambir mata kuning mencolok dan bercak oker terang di sayap yang mencolok ketika terbang serta bersuara terus-menerus (deskripsi suara: dua nada penghubung jeet jeet diulang cepat; juga peer diulang).
Spesies ini biasanya berpasangan, mudah ditemukan berdasarkan suaranya yang terus-menerus, bertengger di belukan pepohonan di tepi hutan, makan buah, monogami. Sebelumnya burung yang penuh teka-teki dan kurang dikenal ini dianggap termasuk jenis burung Cenderawasih, namun sebenarnya ia termasuk jenis burung pemakan-madu. Bukti genetik baru-baru ini menegaskan bahwa burung ini termasuk keluarga Meliphagidae. Burung ini mirip dan berkerabat dengan burung Pemakan-Madu Asap.
Nama burung ini diambil dari nama administrator bekas koloni, New Guinea Inggris, bapak William MacGregor.
Karena populasinya yang kecil dan menyusut, burung ini dinilai Rentan dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Berkas:MacgregoriaPulchraKeulemans.jpg


Cenderawasih gagak (Lycocorax pyrrhopterus)
 adalah burung Cenderawasih yang mirip gagak berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm. Bulunya gelap, lembut dan seperti sutera. Paruhnya hitam, warna mata merah karmin, dan memiliki suara panggilan yang mengingatkan pada gonggongan anjing. Burung jantan dan betinanya mirip. Burung betina sedikit lebih besar daripada burung jantan.
Cenderawasih ini bersifat monogami dan endemik di hutan dataran rendah di kepulauan Maluku di Indonesia. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan artropod. Tiga subspesiesnya telah dikenali, dan ditandai dengan ada atau tidaknya bercak putih pada bulu sayap bawah.
Karena umum ditemukan pada rentang habitatnya, Cenderawasih gagak dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Cenderawasih gagak, Lycocorax pyrrhopterus, adalah Cendarwasih mirip gagak berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm. Bulunya gelap, lembut dan seperti sutera. Paruhnya hitam, warna mata merah karmin, dan memiliki suara panggilan yang mengingatkan pada gonggongan anjing. Burung jantan dan betinanya mirip. Burung betina sedikit lebih besar daripada burung jantan.
Cenderawasih ini bersifat monogami dan endemik di hutan dataran rendah di kepulauan Maluku di Indonesia. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan artropod. Tiga subspesiesnya telah dikenali, dan ditandai dengan ada atau tidaknya bercak putih pada bulu sayap bawah. Karena umum ditemukan pada rentang habitatnya, Cenderawasih Gagak dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.


Cenderawasih kerah (nama ilmiahLophorina superba

adalah burung Cenderawasih yang satu-satunya dari genus Lophorina. Burung jantan berwarna hitam dengan mahkota berwana hijau pelangi mempunyai bulu penutup dadanya biru-hijau dan berbulu pundak yang bisa menegak berwarna hitam beludru. Burung betinanya berwarna cokelat-kemerahan dan bawahnya bulu bergaris-garis warna cokelat. Burung muda berwarna mirip burung betina.
Burung Cenderawasih kerah tersebar di seluruh hutan hujan di pulau Papua.
Burung jantan bersifat poligami dan menampilkan salah satu tarian kawin yang memukau dalam dunia burung. Pada awal penampilannya dia akan menyanyikan nada keras dan cepat, lalu dia mulai melompat-lompat di depan betinanya. Tiba-tiba bulu pundaknya dan bulu penutup dada yang tadinya terlipat, menegak keluar dan mengembang di kepalanya dan membuatnya menjadi penari berbentuk elips.
Meskipun banyak diburu untuk diambil bulunya, burung Cenderawasih Kerah merupakan salah satu burung yang umum dan tersebar luas di hutan-hutan Papua. Burung Cenderawasih Kerah dievaluasi berisiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalamCITES Appendix II.




Cenderawasih kuning-besar (nama ilmiahParadisaea apoda
adalah burung Cenderawasih berukuran besar, sepanjang sekitar 43 cm, berwarna coklat marun dan bermahkota kuning. Tenggorokannya berwarna hijau zamrud dan bantalan dadanya cokelat kehitaman. Burung jantan dihiasi bulu-bulu panggul yang besar warna kuning dan punya sepasang ekor kawat yang panjang. Burung betina berbulu cokelat marun tak bergaris.
Burung Cenderawasih kuning-besar ini burung terbesar dari genus Paradisaea. Ia tersebar di hutan dataran rendah dan bukit di barat daya pulau Irian dan pulau AruIndonesia. Makanannya terdiri dari buah-buahan, biji serta serangga kecil. Sejumlah kecil burung ini diintroduksi oleh William Ingram tahun 1909-1912 di pulau Tobago Kecil di Karibia untuk menyelamatkan burung ini dari kepunahan akibat perburuan untuk perdagangan bulu. Populasi introduksi itu bertahan sampai sekitar tahun 1958 dan mungkin sekarang telah punah.
Carolus Linnaeus memberinya nama jenis Paradisaea apoda, yang berarti "Cenderawasih tak berkaki", karena pada awal perdagangannya ke Eropa, burung ini disiapkan tanpa kaki oleh orang pribumi; hal ini menyebabkan salah paham bahwa burung ini adalah pengunjung dari surga yang melayang-layang di udara dan tak pernah menyentuh tanah sampai mati.
Karena umum ditemukan di rentang habitatnya, burung Cenderawasih kuning-besar dievaluasi berisiko rendah di IUCN Red List tentang jenis terancam. Burung ini juga terdaftar pada CITES Appendix II.




    Cenderawasih mati-kawat (nama ilmiahSeleucidis melanoleucus)
     adalah burung Cenderawasih berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari genus tunggal Seleucidis. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan duabelas kawat berwarna hitam. Burung ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun keduabelas kawat di sisi perutnya.
    Cenderawasih mati-kawat ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Irian. Seperti kebanyakan spesies burung lainnya di sukuParadisaeidae, Cenderawasih Mati-kawat adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan menggunakan keduabelas kawat pada ritual tariannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cenderawasih Mati-kawat terdiri dari buah-buahan dan anekaserangga.
    Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Cenderawasih Mati-kawat dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II

    Berkas:BxZ Seleucidis melanoleuca 00a.jpg


    Cenderawasih merah(nama ilmiahParadisaea rubra
    adalah burung Cenderawasih berukuran sedang dengan panjang sekitar 33 cm, dari marga Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72 cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
    Endemik Indonesia, Cenderawasih merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.
    Cenderawasih merah adalah spesial yang bersifat poligami. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cenderawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
    Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cenderawasih Merah dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITESAppendix II.

    Berkas:CpZ Paradisaea rubra 00.jpg

    Cenderawasih panji (nama ilmiahPteridophora alberti

    adalah sejenis burung Cenderawasih berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm, dari genus tunggal Pteridophora. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap, yang panjangnya mencapai 40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut. Burung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan.
    Daerah sebaran Cenderawasih panji adalah di hutan pegunungan pulau Irian. Pakan burung Cenderawasih Panji terdiri dari buah-buahan, beri, dan aneka serangga.
    Seperti kebanyakan spesies burung lainnya di suku Paradisaeidae, Cenderawasih Panji adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan menggunakan bulu mantel dan ke dua kawat di kepalanya pada ritual tarian. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri.
    Nama ilmiah burung Cenderawasih panji memperingati seorang raja berkebangsaan JermanAlbert I dari Sachsen.
    Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan masih sering ditemukan di habitatnya. Cenderawasih Panji dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II




    Cenderawasih raggiana atau Cenderawasih jingga karena warnanya coklat kejinggaan (nama ilmiahParadisaea raggiana

    adalah burung Cenderawasih berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm, dari genus Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat kemerahan (jingga), berparuh abu-abu kebiruan, mulut merah muda, iris mata berwarna kuning dan kaki berwarna abu-abu coklat keunguan.
    Burung jantan dewasa memiliki bulu-bulu hiasan beraneka warna merah, jingga dan warna campuran antara merah-jingga pada bagian sisi perutnya, tenggorokan berwarna hijau zamrud gelap, bulu bagian dada berwarna coklat tua dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
    Berkas:Paradisaea raggiana.png


    Cenderawasih raja (bahasa ilmiahCicinnurus regius
    adalah burung Cenderawasih yang panjang tubuhnya sekitar 16 cm. Burung jantan berwarna merah tua terang dan putih dengan kaki berwarna biru terang dam memiliki bulu-bulu mirip kipas yang warna ujungnya hijau di pundaknya. Dua ekornya yang memanjang ujungnya berhiaskan uliran bulu hijau zamrud. Burung betina berwarna coklat dan bawahnya bergaris-garis.
    Cenderawasih raja tersebar di seluruh hutan dataran rendah di pulau Papua dan pulau-pulau terdekat. Dalam bahasa Inggris, burung ini disebut dengan "living gem" ("permata hidup") yang merupakan burung Cenderawasih paling kecil dan berwarna-warni. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan artropod.
    Burung jantan akan membawakan tarian yang indah dengan mengayun-ayunkan ekornya, mengepak-ngepakkan bulu perut putihnya yang membuatnya mirip bola kapas dan bandul akrobatik.
    Karena tersebar luas dan umum ditemukan di habitatnya, Cenderawasih raja dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.


    Berkas:Cicinnurus regius-20031005.jpg



    Created By Sora Templates