CipLukan / Cecendet
Manfaat Ciplukan (Cecendet)
Manfaat Ciplukan (Cecendet)
Di Jawa buah ini terkenal dengan
nama Ciplukan sedangkan di daerah Sunda lebih terkenal dengan nama Cecendet.
Tanaman yang memiliki nama Latin Physalis peruviana sering ada di pekarangan
depan rumah. Walaupun tampak sederhana tanaman ini memiliki khasiat herbal yang
sangat berguna bagi kesehatan kita.
Bagian yang biasanya digunakan
sebagai herbal adalah akar, daun dan buah
Efek herbal yang dimiliki tanaman
ini adalah antiinflamasi, analgesic, dan antiseptic.
Akar ciplukan berkhasiat sebagai
obat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk menyembuhkan patah
tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan
kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan oleh anak-anak kecil,
buahnya bermanfaat untuk mengobati epilepsy, buang air kecil yang tidak lancer,
dan penyakit kuning.
Senyawa aktif yang dikandung oleh
tanaman ini adalah saponin, flavonoid, polifenol dan fisalin. Di batang dan
daunnya mengandung fisalin B, fisalin D, fisalin F, dan withangulatin A.
bijinya mengandung 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama
asam palmitat dan asam stearat. Di dalam akar terkandung alkaloid. Di daun ada
glikosida flavonoid. Di tunas terkandung flavonoid dan saponin. Lainnya adalah
asam sitrun, asam malat, tannin, kriptoxantin, dan vitamin C.
Senyawa aktif dalam ciplukan bekerja
menekan produksi kelenjar tyroid. Senyawa aktif tersebut bekerja dengan cara
mempengaruhi hormon hipotalamus dan pituitary. Akibanya TSH (Tyroid Stimulating
Hormone) dapat ditekan. Jika TSH berlebih dapat menyebabkan Hipertyroid.
Resep tradisional yang bisa dipakai
di rumah
Hipertiroid
Tanaman ciplukan setinggi 50 cm
ambil 3 buah, cuci bersih dan rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Minum ramuan 1 kali sehari. Ulangi setiap 2 hari sekali.
Diabetes
Tanaman ciplukan 12-15 gram di cuci
bersih, lalu di rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Angkat saring,
dan dinginkan. Diminum 2 kali sehari.
saat in sudah jarang saya temui, meski nyari di pematang sawah, kok susah ya? apa dah hilang bitbit bibitnya?
ReplyDelete